E-commerce,
contoh e-commerce, jenis e-commerce
Bertransaksi atau memfasilitasi bisnis di Internet disebut
e-commerce. Atau bisa juga E-commerce diartikan sebagai "perdagangan
melalui media elektronik."
Namun sebutan yang paling populer untuk e-commerce adalah membeli dan menjual secara online. Tapi alam semesta e-commerce berisi jenis kegiatan lainnya juga. Singkatnya segala bentuk transaksi bisnis dilakukan secara elektronik adalah e-commerce.
Namun sebutan yang paling populer untuk e-commerce adalah membeli dan menjual secara online. Tapi alam semesta e-commerce berisi jenis kegiatan lainnya juga. Singkatnya segala bentuk transaksi bisnis dilakukan secara elektronik adalah e-commerce.
Contoh
E-commerce
Belanja Online
Membeli dan menjual barang di Internet adalah salah satu contoh paling populer dari e-commerce. Penjual membuat etalase produk di internet layaknya outlet ritel. Pembeli dapat mencari dan membeli produk dengan klik mouse. Contoh populer untuk tempat belanja secara online adalah Amazon.com.
Pembayaran Elektronik
Ketika kita membeli barang secara online, perlu ada mekanisme untuk membayar online juga, yang mana melakukan pembayaran cukup dengan mengetikkan sederetan angka dan kode serta klik mouse yang dilakukan pada komputer yang online
Pembayaran elektronik adalah cara yang efisien dikarenakan tidak lagi memerlukan proses menulis dan mengirimkan cek atau tagihan. Pembayaran secara online juga menutupi celah keamanan yang timbul pada sitem pembayaran yang dilakukan dalam mata uang kertas.
Lelang online.
Situs lelang online terkenal adalah eBay. Lelang fisik telah lama populer mendahului lelang online, tetapi Internet membuat lelang bisa diakses oleh sejumlah besar pembeli dan penjual. Pelelangan online merupakan mekanisme yang efisien untuk penemuan harga. Banyak pembeli online lebih tertarik dengan mekanisme lelang daripada belanja di toko biasa.
Internet Banking.
Sekarang ini sangat memungkinkan bagi kita untuk melakukan keseluruhan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari kursi rumah kita mengunjungi cabang bank terdekat. Keterhubungan antara website dengan rekening bank, dan dengan kartu kredit merupakan pokok utama dalam e-commerce.
Tiket online
Tiket pesawat terbang, tiket film, tiket kereta api, tiket pertunjukan musik, tiket pertandingan olahraga, tiket konser musik, dan hampir semua jenis tiket dapat dipesan secara online. Membeli tiket secara online menjadikan kita tidak harus capek mengantri di depan loket penjualan tiket.
Jenis
E-commerce
E-commerce dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis pengguna dalam transaksi:
Bisnis ke Bisnis (B2B)
Transaksi B2B e-commerce adalah sebuah transaksi yang melibatkan dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis seperti, produsen, pedagang, pengecer dan sejenisnya.
Business ke Konsumen (B2C)
Transaksi antara penjual, produsen dengan konsumen pemakai produk.
Konsumen untuk Konsumen (C2C)
Agak susah mengartikan C2C tapi beberapa transaksi awal dalam sistem ekonomi global melibatkan barter - jenis transaksi C2C. Situs lelang adalah contoh yang baik dari C2C e-commerce.
Manfaat
E-commerce.
Cara efisien dalam bertransaksi dikarenakan meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi ecommerce bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online. Dalam proses ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Kendala/
Hambatan pada E-commerce di Indonesia
Pengimplementasian ecommerce di Indonesia masih harus
menempuh jalan yang panjang dan berliku. Berbagai hambatan yang ada dalam
pengimplementasiannya dapat berupa teknis dan non-teknis yang kesemua itu
membutuhkan kerjasama yang utuh antara pemerintah, pengembang dari e-commerce,
pebisnis dan para konsumen pemanfaatnya. Seperti produk-produk teknologi
informasi lainnya seperti juga e-government, e-commerce masih membutuhkan waktu
yang lama untuk dapat dikenal dan diterima di Indonesia. Berbagai hambatan
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Dukungan
pemerintah. Dukungan pemerintah yang masih belum jelas ditambah dengan belum
adanya kebijakankebijakan yang mendukung perkembangan dari e-commerce ini
dikeluarkan, belum jelasnya deregulasi dari system teknologi informasi
khususnya internet yang merupakan salah satu tulang punggung dari perkembangan
e-commerce, perbaikan sistem pabeanan dan deregulasi dalam ekspor impor barang.
- Perkembangan
infrastruktur yang lambat. Salah satu hambatan utama adalah masih kurangnya
insfrastrukur yang ada dan belum merata kepelosok Indonesia. Dibutuhkan
keseriusan pemerintah untuk secara bertahap membangun infrastrukur yang baik
dan terprogram sehingga secara bertahap, rakyat Indonesia mulai dapat
dikenalkan dengan internet sebagai salah satu hasil dari perkembangan teknologi
informasi dengan biaya yang murah dan terjangkau.
- Kurangnya
sumber daya manusia. Kurangnya SDM Indonesia yang benar-benar menguasai sistem
e-commerce ini secara menyeluruh, yang tidak saja menguasai secara teknis juga
non-teknis seperti sistem perbankan, lalu lintas perdagangan hingga sistem
hukum yang berlaku. Salah satu alasan yang cukup utama yaitu masih kurangnya
ketersediaan informasi, mulai dari buku-buku referensi, jurnal, majalah/tabloid
yang membahas tentang e-commerce juga sarana pendidikan, seminar, workshop
hingga pusat-pusat pengembangan yang dibangun antara pemerintah, pusat-pusat
pendidikan dan tenaga ahli di bidang e-commerce.
- Dukungan
dari institusi finansial seperti bank dan asuransi. Belum banyaknya bank yang
telah membangun system ’electronic banking’ nya dengan baik, selain itu
perbankan Indonesia juga masih sulit untuk melakukan transaksi dengan
menggunakan mata uang lain, apalagi dalam jumlah nilai yang kecil serta belum
adanya pihak ketiga sebagai penjamin transaksi secara online yang benar-benar
berada di Indonesia.
- Perbaikan
sistem perdagangan yang ada. Adanya keseriusan dari pemerintah untuk
menderegulasi system perdagangan yang memberi kesempatan luas bagi
berkembangnya UKM, sistem jaringan pengiriman yang baik dan aman, tidak adanya
gangguan diperjalanan dan di institusi yang berhubungan dengannya seperti
pelabuhan, pintu-pintu perbatasan dan international airport. Serta yang paling
penting deregulasi di bidang ke pabeanan dan pajak yang mendukung sistem
e-commerce ini berkembang. Kesemuanya itu bukanlah penghalang yang menjadi
hambatan bagi perkembangan e-commerce di Indonesia, diharapkan sekali hambatan
tersebut menjadi poin penting untuk mulai mengembangkan e-commerce di
Indonesia. Sedangkan jika kita melihat peluang-peluang yang ada, kesemuanya itu
tentunya diharapkan memberikan energi atau semangat khusus bagi semua pihak
bahwa sebenarnya ecommerce dapat menjadi solusi baru bagi ketertinggalan kita
disemua bidang selama ini, seperti:
- Jumlah
penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar yang masih dapat banyak
digarap
- Kondisi
geografis yang sangat mendukung berkembangnya e-commerce, dengan begitu banyaknya
pulau-pulau yang tersebar diseluruh nusantara, e-commerce merupakan salah satu
jalan terbaik untuk meningkatkan bisnis antar pulau
- Begitu
banyaknya bahan alam yang dapat diolah menjadi produk-produk yang bagus dan
istimewa
- Begitu
banyaknya adat-istiadat dan budaya yang ada, merupakan sumber inspirasi bagi
perkembangan usaha kerajinan yang dapat menjadi sumber perdagangan dan komoditi
pariwisata jika dikelola dengan baik.
kita juga punya nih jurnal mengenai E-Commerce silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1204/1/50407479.pdf